Sunday, May 30, 2010

Konsep Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusasteraan

Ilmu Budaya Dasar dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris The Humanities. Berasal dari bahasa latin Humanus, berarti manusiawi, berbudaya dan halus. The Humanities berkaitan dengan masalah nilai yaitu nilai sebagai Homo Humanus. Secara umum The Humanities mencakup filsafat, teologi, seni dan cabang-cabangnya termasuk sastra, sejarah, cerita rakyat, dan lain-lain, Oleh sebab itu The Humanities menjadi ilmu-ilmu kemanusiaan, dan sebagian menterjemahkan sebagai pengetahuan buadaya. Seni merupakan sastra yang berperan penting dalam The Humanities, karena seni adalah ekspresi nilai-nilai kemanusian dibandingkan cabang The humanities lain, yaitu ilmu bahasa karena bersifat normatif. Seni bersifat tidak normatif, lebih fleksibel. Sastra juga mempunyai peran penting karena menggunakan bahasa. Karena bahasa merupakan kebutuhan pokok untuk setiap manusia untuk dapat berkomunikasi dengan manusia lainnya. Sastra dapat didukung oleh cerita. Karena dengan ceriuta orang akan lebih tertarik. Dengan cerita dapat mengungkapkan gagasan yang tidak normatif. Dengan tidak menggunakan cerita juga dapat menjadi menarik akan tetapi sulit bagi penciptanya untuk mengemukakan gagasan, misalnya dalam musik. Ilmu Budaya Dasar adalah salah satu mata kuliah yang diberikan dalam satu semester sebagai bagian dari MKDU. Ilmu Budaya Dasar bukan hanya diberikan untuk dalam ahli satu bidang tentang budaya saja, namun Ilmu Budaya Dasar adalah untuk mengembangkan kepribadian masing-masing orang untuk memperluas wawasan pemikiran dan kritikal terhadap nilai budaya.

Prosa banyak padanannya, misalnya disebut narrative fiction, prose fiction atau fiction saja. Istilah ini diterjemahkan sebagai cerita rekaan, didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa,dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Biasanya dipakai untuk roman, novel atau cerita pendek.

Prosa fiksi secara langsung atau tidak langsung membawakan pesan, moral atau cerita. Nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain:
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dalam membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana pengalaman yang dialaminya sendiri. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh aneh dan daerah yang belum pernah dikunjungi
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Dapat memberikan informasi yang tidak ada di ensiklopedia. Didalam novel kita dapat mempelajari sejarah atau laporan jurnalistik.

3. Prosa fiksi memberikan infomasi kultural
Dapat menstimuli imaginasi, misalnya novel Siti Nurbaya, dan lain-lain.

4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman.

Berkenaan dengan moral karya sastra dibagi dua :

Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya dam Karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya. Karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya, biasanya tidak mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu tetapi untuk merenung karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya, mengajak pembaca untuk mengikuti kehendak jamannya.

Pengajaran puisi tidak diarahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasi murni. Puisi dipakai sebagai media dan sebagai sumber belajar sesuai dengan tema Ilmu Budaya Dasar.
Puisi termasuk seni sastra dan sastra bagian dari kesenian dan kesenian cabang dari kebudayaan. Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahwa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya menggunakan :
1. Figura bahasa, Misalnya gaya personafikasi, metafora, alegori, dan lain-lain.
2. Kata-kata ambiguitas, kata yang bermakna ganda.
3. Kata-kata berjiwa, kata-kata yang diberi suasana.
4. Kata-kata konotatif, kata-kata yang diberi tambahan nilai rasa dan asonasi.
5. Pengulangan, untuk mengintensifikasikan hal-hal yang dilukiskan.

Alasan mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah :
a. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
b. Puisi dan keinsyafan atau kesadaran individual.
c. Puisi dan keinsyafan atau kesadaran sosial.

Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial berupa :
-penderitaaan atas ketidakadilan
-perjuangan untuk kekuasaan
-konflik dengan sesamanya
-pemberontakan terhadap hukum Tuhan.

Puisi memiliki nilai etika, estetika, dan kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaannya adalah cinta kasih.

0 comments

Post a Comment