Sunday, February 21, 2010

Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan

Hai pengunjung yang terpelajar, kembali lagi di blog saya. Berikut ini adalah artikel mengenai Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan. Selamat membaca.

Beberapa Definisi Masyarakat

Kita akan memulai dari definisi masyarakat. Apa itu masyarakat? Menurut beberapa ahli, masyarakat adalah :

  • R. Linton : Masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya dalam kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.
  • MJ. Herkovits : Masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu.
  • J.L Gilian : Masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama. Masyarakat itu meliputi pengelompokan-pengelompokan yang lebih kecil.
  • S.R Steinmetz : Masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar, yang meliputi pengelompokan-pengelompokan manusia yang lebih kecil yang mempunyai perhubungan yang erat dan teratur.
  • Hasan Sadily : Masyarakat adalah golongan besar atau kecil dari beberapa manusia, yang dengan atau sendirinya bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain.
Definisi masyarakat mempunyai arti yang luas dan arti yang sempit. Untuk definisi masyarakat di dalam arti yang luas, Masyarakat adalah keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa, dan sebagainya. Dengan kata lain, keseluruhan dari semua perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Sedangkan dalam arti sempit adalah Masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya teritorial, bangsa, golongan, dan sebagainya.

Berikut adalah 3 syarat masyarakat:

  1. Adanya perkumpulan manusia dan jumlahnya harus banyak, bukan perkumpulan hewan.
  2. Bertempat tinggal di suatu daerah tertentu dalam waktu yang lama.
  3. Adanya undang-undang atau aturan yang mengatur perkumpulan manusia tersebut agar tercapainya kepentingan dan tujuan bersama.

Cara terbentuknya masyarakat dibagi menjadi 2 yaitu:

  1. Masyarakat paksaan, contohnya negara, tawanan masyarakat, dan lain-lain.
  2. Masyarakat merdeka, dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
  • Masyarakat nature, masyarakat yang terjadi dengan sendirinya. Contohnya perkampungan, kelompok, suku, yang saling berhubungan dengan manusia lainnya(Hubungan darah dan keturunan).
  • Masyarakat kultur, merupakan masyarakat yang terbentuk karena adanya kepentingan keduniaan ataupun kepercayaan. Contohnya koperasi, kerjasama perusahaan, masjid, dan sebagainya.

Masyarakat Perkotaan

Istilah masyarakat perkotaan sering juga disebut urban community. Definisi masyarakat kota berbeda dengan masyarakat pedesaan dilihat dari sifat kehidupannya dan ciri-ciri kehidupannya. Untuk ciri-ciri masyarakat kota bisa di lihat di Ciri-Ciri Masyarakat Kota dan Desa.

9 Perbedaan desa dan kota yaitu:

  1. Jumlah dan kepadatan penduduk
  2. Lingkungan hidup
  3. Mata pencaharian
  4. Corak kehidupan sosial
  5. Stratifikasi sosial
  6. Mobilitas sosial
  7. Pola interaksi sosial
  8. Solidaritas sosial
  9. Kedudukan dalam hierarki administrasi nasional
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seperti beras, sayur mayur, daging, dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota misalnya saja buruh bangunan dalam proyek-proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan. Mereka biasanya adalah pekerja-pekerja musiman.

Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desaseperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat pembasmi hama pertanian, minyak tanah, dan obat-obatan untuk memelihara kesehatan dan transportasi. Dalam kenyataannya dalam hal tersebut kadang-kadang tidak terwujud karena adanya beberapa pembatas. Jumlah penduduk semakin meningkat, tidak terkecuali di pedesaan. Padahal luas lahan pertanian dan tanah sulit bertambah, terutama di daerah yang sudah lama berkembang di pulau jawa. Peningkatan jumlah penduduk tanpa diimbangi dengan perluasan kesempatan kerja ini pada akhirnya berakibat bahwa di pedesaan terdapat banyak orang yang tidak mempunyai mata pencaharian tetap. Mereka merupakan pengangguran, baik sebagai pengangguran penuh ataupun setengah penuh.

Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola-pola kehidupan sosial, ekonomi, kebudayaan, dan politik. Semua itu akan tercermin dalam komponen-komponen yang membentuk struktur kota tersebut.

5 unsur yang harus dimiliki lingkungan perkotaan

  1. Wisma, unsur ini merupakan ruang kota yang dipergunakan untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya, serta untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan sosial dalam keluarga. Syarat unsur wisma harus dapat mengembangkan daerah perumahan penduduk yang sesuai dengan pertambahan kebutuhan penduduk untuk masa yang akan datang dan mampu memperbaiki keadaan lingkungan perumahan yang telah ada agar dapat mencapai standar mutu kehidupan yang layak, dan memberikan nilai-nilai lingkungan yang aman dan menyenangkan.
  2. Karya, unsur ini merupakan syarat utama bagi eksistensi suatu kota, karena unsur ini merupakan jaminan bagi kehidupan bermasyarakat.
  3. Marga, unsur ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan tempat lainnya di dalam kota, serta hubungan antara kota satu dengan kota lainnya atau daerah lainnya.
  4. Suka, unsur ini merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan, dan kesenian.
  5. Penyempurna, unsur ini merupakan bagian yang vital bagi suatu kota, tetapi belum secara tepat tercakup ke dalam 4 unsur yaitu seperti fasilitas pendidikan dan kesehatan, fasilitas keagamaan, fasilitas perkuburan kota, dan fasilitas jaringan utilitas kota.
Kota secara internal pada intinya merupakan suatu organisme, yaitu kesatuan integral yang terdiri dari tiga komponen yaitu penduduk, kegiatan usaha, dan wadah. Ketiganya saling terkait dan saling mempengaruhi. Jika ada suatu pengembangan yang tidak seimbang antara ketiga komponen tersebut dapat menimbulkan kondisi kota yang negatif, antara lain menurunnya kualitas hidup masyarakat kota. Jadi, perkembangan kota harus mengarah pada penyesuaian lingkungan fisik ruang kota dengan perkembangan sosial dan kegiatan usaha masyarakat kota.

Pada sisi lain, kota juga mempunyai peranan atau fungsi eksternal, yaitu seberapa jauh fungsi dan peranan kota tersebut dalam kerangka wilayah atau daerah-daerah yang ada di sekitarnya, baik dalam skala regional ataupun nasional. Dengan pengertian ini diharapkan bahwa suatu pembangunan kota tidak mengarah pada suatu organ tersendiri yang terpisah dengan daerah sekitarnya, karena keduanya saling mempengaruhi satu sama lain.

Masyarakat Pedesaan

Desa merupakan suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri (Sukardjo Kartohadi). Bintaro juga memberikan pengertian bahwa desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik, dan kultural yang terdapat disuatu daerah dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbal-balik dengan daerah lain.

Masyarakat pedesaan ditandai dengan kepemilikan ikatan perasaan batin yang kuat antar sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga atau anggota masyarakat yang amat kuat hakikatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dan tinggal, serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakatnya, karena beranggapan sama-sama sebagai masyarakat yang saling mencintai dan saling menghormati, mempunyai hak dan tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat. Untuk ciri-ciri masyarakat desa bisa di lihat di Ciri-Ciri Masyarakat Kota dan Desa.

Didalam masyarakat pedesaan kita mengenal berbagai macam gejala, khususnya tentang perbedaan pendapat atau paham yang sebenarnya hal ini merupakan sebab-sebab bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan-ketegangan sosial. Beberapa gejala sosial diantaranya adalah konflik, kontraversi, kompetisi, dan kegiatan pada masyarakat pedesaan.

Terima kasih sudah berkunjung dan membaca artikel Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan. Semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk tinggalkan komentar dan share artikel ini.

0 comments

Post a Comment